Desi Oktoriana

Menyukai tulis-menulis sejak di bangku SD. Namun, baru beberapa tahun terakhir dikembangkan lebih jauh. Saat ini menetap di Bandung berprofesi sebagai gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Puisi Satu Petak Waktu
Pixabay

Puisi Satu Petak Waktu

Satu Petak Waktu

sungguh aku telah lupa

Muharram lalu sedang apa

aku bagai menanam alpa

di delapan penjuru ingatan

lebih dari separuh tahun

tumbuhan dosa berbau busuk

memenuhi petak waktu. Membumbun

merupa dedaunan hitam gemerusuk

kini aku menuai sampah

yang tumbuh dari barisan gelisah

menggunung sudah rasa resah

umur yang singkat tiada berfaedah

Muharram, aku berjanji

menanam bibit-bibit cinta

mengurai alpaku PadaNya

Tuhan, beri satu petak waktu

agar kutanam pohonan rindu

kusirami dedoa

hingga jiwa berbunga asa

tercium harum semerbak

dalam ranum kasihMu

1 September 2019

(1 Muharram 1441 H)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bunda Desi, Muharam dalam balutan puisi indah. Sukses selalu dan barakallah fiik

01 Sep
Balas

Betul Bunda Vivi... Muharram saatnya untuk Kita bermuhasabah merenungkan perjalanan yang telah lalu Dan memikirkan ke depan hendak berbuat apa. Terima kasih telah hadir di sini. Salam.

01 Sep



search

New Post