Desi Oktoriana

Menyukai tulis-menulis sejak di bangku SD. Namun, baru beberapa tahun terakhir dikembangkan lebih jauh. Saat ini menetap di Bandung berprofesi sebagai gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Alergi
Ilustrasi. lovepict.com

Alergi

Alergi

Ia seorang anak yang terlahir dengan membawa sifat aneh. Sangat aneh. Mengidap alergi berat terhadap kata 'esok'.

Dari semenjak bayi hingga berumur sepuluh tahun. Tidak ada seorang pun boleh mengucapkan kata esok atau besok dihadapannya. Bila coba-coba menggodanya mengucapkan kata itu, reaksinya sangat mengejutkan bagi yang pertama kali melihatnya.

"Anak-anak, mulai besok tidak usah diantar ibu atau ayah sampai ke dalam kelas. Cukup sampai depan gerbang saja, bisa kan?" Bu Guru Misnar menjelaskan salah satu peraturan untuk kelas satu.

Tanpa disadari Bu Misnar, salah satu muridnya sedang kejang-kejang dengan mata terbelalak. Itulah keadaan muridnya bernama Sekarang Juga saat pertama kali masuk sekolah di kelas satu.

Mulai saat itu, semua teman dan guru sepakat untuk tak mengucap kata esok atau besok. Mereka menggantikannya dengan kelak, kemudian hari, lusa, sisuk, bisuak, isukan, tomorrow atau kata yang sepadan selain esok dan besok. Aneh memang.

Pernah juga kakak kelasnya menggoda Sekarang Juga dengan meneriakkan kata esok berulang kali. Apa yang terjadi? Anak yang bernama Sekarang itu mengamuk berat dengan mata bulatnya melotot. Nafasnya menderu seperti orang kesurupan. Kakak kelas menjadi sasaran hantaman kepalan tangan kecilnya yang membuat luka-luka dan lebam di seluruh muka.

Tenaganya tiba-tiba berlipat layaknya orang dewasa. Kaki tangannya lincah bergerak bagai mengeluarkan jurus beladiri yang tak pernah ditemui sebelumnya.

Setelah itu, Sekarang pingsan. Selama seminggu ia tak masuk sekolah. Begitu juga kakak kelas, sebulan penuh luka-lukanya baru sembuh. Empat gigi depannya yang rontok terpaksa diganti dengan gigi palsu.

Gara-gara kejadian itu beberapa orang tua murid melakukan demo agar Sekarang dikeluarkan dari sekolah karena dianggap berbahaya. Tapi berkat kebijaksanaan Kepala Sekolah dan guru yang merasa kasihan atas penyakit yang diderita muridnya, Sekarang masih bisa bersekolah hingga kini.

Orangtuanya telah berusaha mengobati alergi yang diderita Sekarang ke beberapa psikolog dan psikiater ternama. Hasilnya nihil.

Hanya ada seorang Ustadz yang membuat mereka berbesar hati, mengatakan bahwa penyakit anaknya itu adalah karunia. Pengobatan pun dihentikan.

Sekarang Juga sudah duduk di kelas empat Sekolah Dasar Anak Ceria. Ia sangat cerdas. Ia senang mengarang cerita. Karangannya pernah diterbitkan di majalah anak. Cerita tentang anak yang bernama Sekarang. Cerita pendeknya mendapatkan apresiasi sebagai cerita terbaik yang terbit di bulan itu.

Jangan Pernah Berkata Kelak adalah judul cerpen yang juga memenangkan hadiah dari Kepala Dinas Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Kisah hidupnya dituliskan dengan rinci, di mulai dari kakeknya yang menamai Sekarang Juga hingga kejadian besar yang menimpanya. Saat dirinya hampir mati gara-gara melihat baliho super besar, bertuliskan kata-kata ajakan seorang calon anggota DPR memakai setelan jas, berdasi dengan wajah sumringah. Tulisannya berwarna merah terang: Pilih Saya dan Sambutlah Esok yang Lebih Baik!

Baliho yang disangkutkan ke tiang listrik itu langsung dipanjat oleh Sekarang. Maksudnya hendak mencopot baliho itu. Namun, dirinya malah terkena setrum dan terjun bebas hingga geger otak. Sekarang dilarikan ke rumah sakit terdekat dan dirawat selama tiga minggu.

Geger otaknya sembuh, alergi terhadap kata esok juga sembuh. Namun sangat disayangkan alergi barunya muncul. Ia benci sekali kata janji. Lebih parah lagi, bukan saja berupa ucapan atau tulisan janji yang menjadi sumber alergi tapi juga untuk setiap kalimat yang mengobral janji.

Jangan coba-coba ucapkan kata janji dihadapannya bila tak ingin muka lebam atau kaki pengkor.

Kini, Sekarang menjadi Jendral yang sangat disegani. Di kotanya tak ada satu pun spanduk, poster atau pamflet yang berisikan janji-janji. Tak ada yang berani.

Jendral Sekarang kemudian dinobatkan sebagai Jendral paling berwibawa sedunia versi majalah People. Seorang Jendral yang memiliki karakter unik dan memiliki keyakinan teguh. Tajuk berita tentangnya di surat kabar online, selalu mendapat rating pembaca tertinggi.

Never Promises Anything, sebuah tayangan di You Tube berisi wawancara Sang Jendral dengan seorang wartawan asing mendapat like dan viewer lebih dari sepuluh juta.

Sementara, Jendral Sekarang tak sekalipun boleh menontonnya. Karena itu bisa sangat berbahaya.

Ditulis ulang: (Alergi-Kompasiana-temali asih)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post